KETAHANAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Disusun Oleh:
Nama: Firda
Daffa Utami
NPM: 52416855
Kelas: 1IA10
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas
Program Studi
Pendidikan Pancasila
JURUSAN TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017
KATA MUTIARA
1. “Jika
tindakan kita menginspirasi banyak orang maka lakukanlah sebanyak mungkin
kebaikan dan belajarlah dengan lebih tekun karena kita adalah penerang dalam
jalan impian mereka”
2. “Kualitas
keilmuan seseorang bukan dilihat dari tinggi dan banyaknya tittle
pendidikannya, namun lihatlah pembawaannya, bagaimana ia berkata dan bertindak”
3. “Mereka
yang akan selalu dikenang didunia ini adalah mereka yang menjadi penerang dalam
hidup, panutan dalam berkata, dan contoh dalam bertahta. Merekalah orang-orang
dengan karakter terbaik”
4. “Pendidikan
adalah atap yang menaungi manusia dari badai kebodohan dinding yang
melindunginya dari kehancuran dan tanah tempat berpijak yang menjadikannya
tetap berdiri selamanya”
5. “Pendidikan
adalah proses belajar, dan belajar merupakan pengalaman. Dalam pengalaman hal
yang paling sering terjadi adalah kegagalan yang akan membuat kita belajar
mencapai kesuksesan”
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWY karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah tentang “Ketahanan Nasional Republik Indonesia”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Pada
kesempatan ini, saya selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Jumharijinis selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan juga
kepada orang tua serta teman-teman yang telah membantu terselaikannya karya
ilmiah ini.
Penulis
menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam materi
maupun penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari
berbagai pihak demi menyempurnakan karya ilmiah ini.
Akhir
kata semoga bisa bermanfaat bagi penulis maupun bagi semua yang membaca karya
ilmiah ini semoga bisa digunakan dengan semestinya. Atas perhatiannya penulis
mengucapkan terima kasih.
Jakarta,
29 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .................................................................................................. ......... i
Kata Mutiara ....................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv
Daftar Tabel ........................................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Penegasan Mengenai Judul .................................................................................... 1
1.3 Alasan Pemilihan Judul .......................................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.5 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 5
2.1 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
............................................................. 5
2.2 Landasan Ketahanan Nasional ............................................................................... 6
2.3 Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi
Ketahanan Nasional Indonesia ......... 7
2.4 Asas-Asas Ketahanan Nasional
Indonesia ............................................................. 7
2.5 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia ...................................................................... 7
2.6 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan
Nasional ......................................................... 8
2.7 Ketahanan Nasional dan Konsepsi
Ketahanan Nasional ....................................... 9
2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional
Pada Kehidupan Bernegara ....................... 9
2.9 Beberapa Ancaman Ketahanan Dalam dan
Luar Negeri ....................................... 20
BAB
III METODE ANALISA ............................................................................... ......... 21
3.2 Dasar Pemilihan Objek
.......................................................................................... 21
3.3 Data ........................................................................................................................ 21
3.4 Teknik dan Alat
Pengumpul Data .......................................................................... 21
3.5 Metode Analisa ...................................................................................................... 22
4.1 Uraian Singkat ........................................................................................................ 23
4.2
Penyajian Tabel ...................................................................................................... 23
5.1 Analisis Kuantitatif ................................................................................................ 25
BAB VI PENUTUP .......................................................................................................... 26
6.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 26
6.2 Saran ....................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 27
DAFTAR TABEL
A. Tenaga
Kerja di Indonesia ........................................................................................... 23
B. Pengangguran
di Indonesia .......................................................................................... 23
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ketahanan Nasional
Indonesia adalah kondisi dinamika bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang
dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrase, kelangsungan
hidup bangsa serta negara, dan perjuangan untuk mencapai tujuan nasional.
Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan dimulai sejak manusia itu ada. Dengan adanya pendidikan, manusia
akan memiliki bekal untuk membantu hidupnya dan membangun negaranya. Pendidikan
bisa berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal. Manusia mendapatkan
pendidikan formal dari suatu lembaga pembelajaran atau sekolah, sedangkan
manusia mendapatkan pendidikan non formal dari kehidupan sehari-hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 Tahun 2003).
Dari sinilah peranan pendidikan khususnya non formal itu sangatlah pengaruh
terhadap Pembentukan Pertahanan Nasional yang kuat dan solid. Dengan tujuan
agar suatu bangsa tersebut tidak mudah terserang permasalahan seperti
penyadapan Australia terhadap bangsa kita dan kuat terhadap serangan-serangan
bangsa yang tidak suka dengan keberadaan Negara kita ini.
1.2
Penegasan
Mengenai Judul
Dari uraian pada
pendahuluan diatas, penyusun memutuskan menggunakan judul: KETAHANAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA.
1.3
Alasan
Pemilihan Judul
Adapun alasan
penyusun menggunakan judul diatas sebagai judul penelitian adalah kesadaran terhadap Ketahanan Nasional Indonesia lewat
sikap bela Negara memang dan harus perlu ditumbuhkan dikalangan masyarakat
dalam suatu Negara. Hal ini dikarenakan untuk menumbuhkan jiwa memiliki
(nasionalisme) kepada bangsa dan Negara serta siap sedia dalam memperjuangkan
dan membela bangsa dari segala ancaman dan kerusakan baik dari dalam maupun
dari luar. Terutama adalah generasi muda yang memiliki kelebihan yang luar
biasa dalam diri mereka.
1.4
Rumusan
Masalah
Adapun permasalahan
yang ditanyakan dalam karya ilmiah ini adalah:
1.
Apa
pengertian Ketahanan Nasional Indonesia?
2.
Apa
itu Landasan Ketahanan Nasional?
3.
Bagaimana
Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia?
4.
Apa
saja asas-asas Ketahanan Nasional?
5.
Bagaimana
sifat-sifat Ketahanan Nasional Indonesia?
6.
Bagaimana
kedudukan dan fungsi ketahanan nasional Indonesia?
7.
Bagaimana Konsepsi
Ketahanan Nasional Indonesia?
8.
Apa saja yang
mempengaruhi Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Bernegara?
9.
Bagaimana ancaman
bagi Negara Indonesia?
1.5
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar ketahanan dan
kemampuan Negara Indonesia dalam mengatasi segala macam ancaman dan tantangan
yang terjadi di Negara Indonesia sejak Indonesia merdeka hingga kini.
1.6
Sistematika Penulisan
Lembar Pengesahan
Kata Mutiara
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2
Penegasan Mengenai Judul
1.3
Alasan Pemilihan Judul
1.4
Rumusan Masalah
1.5 Tujuan
Penelitian
1.6 Sistematika
Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.2 Landasan Ketahanan
2.3 Hakekat
Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
2.4 Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia
2.5 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
2.6 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
2.7 Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
2.9 Beberapa Ancaman Ketahanan Dalam dan Luar Negeri
BAB III METODE ANALISA
3.1 Objek
Analisis
3.2 Dasar
Pemilihan Objek
3.3 Data
3.4 Teknik
dan Alat Pengumpul Data
3.5 Metode
Analisa
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA
4.1 Uraian
Singkat
4.2 Penyajian
Tabel
BAB V ANALISIS DATA
5.1 Analisa
Kuantitatif
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan
6.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Ketahanan
Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional
Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang
dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integrase, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Ketahanan nasional
hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya
kita namakan aspek sosial kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial, Budaya, dan Hankam. Dan juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi,
Penduduk, dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional seluruh
segi kehidupan bangsa dinamakan “Astra Gatra” yang terdiri dari “Panca Gatra”
(sosial) dan “Tri Gatra” (alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk
memberikan peranannya dalam perwujudan kesejahteraan dan keamanan.
Salah satu
pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan alam seperti
sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan energi yang terjadi saat
ini dapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia di masa yang akan datang. Dikatakan demikian karena hal tersebut akan
dapat mengganggu jalannya pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada
akhirnya nanti mengancam ketahanan nasional. Sebagaimana yang tercantum dalam
pembukaan Undang Undang Dasar 1945, tujuan pembangunan Nasional adalah:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan.
Keamanan nasional
yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional
sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional meliputi keamanan individu,
kebebasan, jiwa dan harta individu dan keluarganya; keamanan publik yang
berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan pemerintahan Negara,
pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan internal yang
menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh peri-kehidupan
rakyat, masyarakat, bangsa dan negara; pertahanan nasional yang meliputi
pemeliharaan keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan wilayah
Negara dan keamanan vital national interest pada umumnya.
Pada masa akhir
pemerintahan presiden Suharto pada Mei 1998 dimana stabilitas politik dan
ekonomi di dalam negeri yang sempat terganggu yang di akibatkan antara lain
karena kasus kelangkaan BBM (Bahan Bakar Minyak), mungkin dapat berulang
kembali kepada masa pemerintahan SBY dengan diperlihatkan tanda-tanda berupa
kecemasan para pelaku ekonomi akan prospek perekonomian Indonesia di masa yang
akan datang akibat naiknya harga minyak dunia; kepastian penanganan kasus-kasus
hukum; kondisi politik dan keamanan dalam Negara; sehingga mulai munculnya
keraguan sebagian masyarakat terhadap kinerja lembaga-lembaga pemerintahan atau
kemampuan pemerintahan “SBY” mengantisipasi kondisi yang ada ini.
Hal lain yang
perlu juga mendapat perhatian dalam mewujudkan tujuan pembangunan Nasional
adalah Lingkungan hidup, dalam era globalisasi dan pengalaman buruk yang
terjadi seperti “efek rumah kaca” akibat pembakaran yang melepaskan karbon
dioksida (C02) menipisnya lapisan ozon akibat gas CFC (clorifluorocarbon) yang
terlepaskan ke udara, terlepasnya logam berat pada penambangan emas, dan
ion-ion menyebabkan kita harus lebih sadar akan resiko yang membahayakan
kelangsungan kehidupan di bumi ini. Lebih-lebih lagi, kecepatan berlangsunnya
perubahan dalam penggunaan sumber daya meninggalkan sedikit waktu untuk
mengantisipasi dan mencegah dampak yang tidak diharapkan.
Konsepsi ketahanan
nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras
dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan
wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang
adil dan meata, rohani, dan jasmani. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa
melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
2.2
Landasan
Ketahanan Nasional
A. Pancasila
Landasan Idiil
B. UUD
1945 Landasan Konstitusional
C. Wawasan
Nusantara
A.
Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia
Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.
B.
Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
A. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional
berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi
tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
B. Asas Komprehensif atau Menyeluruh Terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek
tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi,
dan seimbang.
C. Asas Kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya
perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan
kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
A.
Mandiri
Percaya kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri, keuletan dan
ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada
identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian merupakan syarat
untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam pekerjaan global.
B.
Dinamis
Ketahanan nasional dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strateginya. Hal ini sesuai
dengan hakekat dan pengertian bahwa yang ada di dunia ini selalu berubah dan
perubahan itu sendiri senantiasa berubah pula. Upaya peningkatan ketahanan
nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya
diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang baik.
C.
Wibawa
Keberhasilan pembinaan nasional secara berlanjut dan berkesinambungan
akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Semakin tinggi tingkat
ketahanan nasional Indonesia, makin tinggi daya yang dimiliki bangsa dan negara
Indonesia.
D.
Konsultasi dan Kerjasama
Konsultasi dan kerjasama berarti tidak mengutamakan sifat konfrontatif
dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi
lebih bersikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
2.6
Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
A.
Kedudukan Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan
secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin
diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai
landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD
sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
B. Fungsi Ketahanan
Nasional
Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak
dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional
(wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu
supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan
adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu,
tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan
nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional
disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai
dengan rancangan program.
2.7 Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi
segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang
dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan
kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional
dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
A.
Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan,
kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
B.
Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
C.
Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau Negara dilihat secara keseluruhan.
Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang
dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan
nasional serta dengan peran internasionalnya.
D.
Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik
unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
E.
Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal, dan
politis.
F.
Hambatan dan Gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang
bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek
relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek
dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau
karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukung kehidupan, yaitu:
·
Aspek Ilmiah (STATIS)
A. Geografi
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia,
antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu
lintas perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan Negara
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang
dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai Negara kepulauan, maka
karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya,
adat-istiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian
diperlukan adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan
bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolitik dan geografis.
Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu Negara yang memperhitungkan posisi
geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.
B. Kekayaan
Alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi
tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah
satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh Karena itu, diperlukan adanya
pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan
secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya
dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal
memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga
ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus di
dasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan
generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan.
C. Kependudukan
Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan
suatu negara. Jumlah penduduk yang besar sering dikatakan sebagai salah satu
modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya,
namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan
apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung
kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh
sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat
persoalan-persoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana
pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut
kalua tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial,
seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan
sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap
dan perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi
dan semacamnya yang akan mengganggu ketahanan nasional. Untuk itu, kita sebagai
generasi penerus bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah
di atas.
·
Aspek Sosial (DINAMIS)
A. Aspek Ideologi
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan
yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian
nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi
hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah
dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
i.
Ideologi Dunia
a.
Liberalisme
(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak
semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik
tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat
diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari
yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik)
yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara
mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer,
Harold J. Laski
b.
Komunisme (Class Theory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh
dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum
kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya,
komunisme, akan:
·
Menciptakan situasi konflik
untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan.
·
Atheis, agama adalah racun
bagi kehidupan masyarakat.
·
Mengkomuniskan dunia, masyarakat
tanpa nasionalisme.
·
Menginginkan masyarakat
tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan
revolusi.
c.
Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius.
Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan
hukum agama dalam kehidupan dunia.
ii.
Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai
dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang
terkandung didalamnya.
Ketahanan
ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan
keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
·
Untuk memperkuat ketahanan
ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
·
Pancasila sebagai ideologi
terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan
mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
·
Bhineka Tunggal Ika dan
Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk
sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
·
Contoh para pemimpin
penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat
mendasar.
·
Pembangunan seimbang antara
fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme
dan sekularisme
·
Pendidikan moral Pancasila
ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran
lain
B.
Aspek Politik
Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti
kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.
i.
Dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD
’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat
dalam satu system yang unsur-unsurnya:
·
Struktur Politik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan
sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional
·
Proses Politik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik
maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan
kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
·
Budaya Politik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional
melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplin
nasional.
·
Komunikasi Politik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber
pimpinan-pimpinan nasional
Luar
Negeri.
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar
bangsa.
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas = Indonesia
tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak
bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar
cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik
bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
politik yang bersadarkan Pancasila UUD ’45.
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama
internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif
Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan
nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji
dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan
negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari
kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu
ditingkatkan.
C.
Aspek Ekonomi
·
Aspek kehidupan nasional
yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi,
distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
·
Usaha-usaha untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang
dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
·
Sistem perekonomian yang
diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian
negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar
secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya
sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh
pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ’45, Sistem perekonomian sebagai
usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang
sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan
bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik
oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat
disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian
bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya
saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap
berbagai hal yang menunjang, antara lain:
Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
yang adil dan merata. Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
Ø
Sistem free fight
liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
Ø
Sistem Etastisme: Mematikan
potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
Ø
Monopoli: Merugikan
masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
Ø
Struktur ekonomi
dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa
Ø
Pembangunan ekonomi
dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat
memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
Ø
Pemerataan pembangunan
D.
Aspek Sosial Budaya
Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung
nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan
unsur pemersatu
Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan
alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya
asing.
Kebudayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari
budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian
diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan
secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap
budaya lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat dasar:
Ø
Religius
Ø
Kekeluargaan
Ø
Hidup seba selaras
Ø
Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial
budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta
tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,
serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan nasional.
E.
Aspek Ketahanan Keamanan
Pertahanan Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat
Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan
dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara
RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan,
menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh
bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah
satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai
intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan
ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa
yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan
negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
Ø
Struktur kekuatan
Ø
Tingkat kemampuan
Ø
Gelar kekuatan
Untuk
membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
·
Ancaman
·
Misi
·
Kewilayahan
·
Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi
tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam
negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila
diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang
meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan
udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu
pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan
kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang
antara unsur-unsur utama.
Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
·
Menegakkan HAM
·
Demokrasi
·
Penegakan hokum
·
Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan
pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun
kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi
diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
·
Perlawanan bersenjata =
TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
·
Perlawanan tidak bersenjata
= Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
·
Komponen pendukung = Sumber
daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap
bencana perang.
Ketahanan
pada Aspek Pertahanan Keamanan
·
Mewujudkan kesiapsiagaan
dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
·
Indonesia adalah bangsa
cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
·
Pembangunan pertahanan
keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.
·
Potensi nasional dan
hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
·
Mampu membuat perlengkapan
dan peralatan pertahanan keamanan.
·
Pembangunan dan penggunaan
kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi
luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.
·
TNI sebagai tentara rakyat,
tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
·
Polri sebagai kekuatan inti
KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa
Indonesia dengan adanya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan
bangsa. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau
propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia,
begitu pula beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai
terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan
dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau
kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah
negara lain.
BAB III
METODE ANALISIS
3.1 Objek Analisis
Objek analisis ini mengenai Ketahanan Nasional Republik Indonesia Dibidang
Ekonomi yang membahas tentang tingkat pengangguran di Indonesia.
3.2 Dasar Pemilihan Objek
Objek analisis ini akan membahas tentang tingkat Pengangguran di
Indonesia, karena kondisi Pengangguran di Indonesia ini sangat sangat memprihatinkan.
Pengangguran terjadi bukan hanya kepada orang-orang yang tidak mempunyai gelar
pendidikan, tetapi orang yang berpendidikan pun bisa menjadi pengangguran
karena lapangan pekerjaan yang sedikit di Indonesia ini.
3.3 Data
Data dalam analisis ini adalah dimana suatu sumber badan pusat statistik
(BPS) menjelaskan bahwa angka Pengangguran di Indonesia ini pada tahun 2010
mencapai 8,3 juta jiwa. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2016
lalu angka pengangguran di Indonesia terus menurun hingga mencapai 7 juta jiwa.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data
1.
Teknik
Pengumpul Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data analisis adalah teknik
langsung, artinya peneliti mengumpulkan data melalui data badan pusat statistik.
2.
Alat
Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan adalah situs badan pusat statistik.
Selain itu Internet juga salah satu alat pengumpul data tersebut, sehingga
menjadi laporan hasil penelitian.
3.5 Metode Analisis
Analisis ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu
mengidentifikasi permasalahan berdasarkan data yang ada, menganalisis
permasalahan berdasarkan pustaka.
BAB IV
4.1 Uraian Singkat
Penelitan ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif Populasinya
adalah seluruh tenaga kerja di Indonesia dan seluruh pengangguran di Indonesia.
Data yang diambil bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang diambil
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Dari sini kita tahu bahwa jumlah
pengangguran di Indonesia semakin menurun. Pada tahun 2010 jumlah pengangguran
di Indonesia mencapai 8,3 juta jiwa sedangkan pada tahun 2016 jumlah
pengangguran di Indonesia menurun menjadi hanya 7 juta jiwa.
a.
Penyajian Table
A.
Tenaga Kerja Indonesia
Dalam juta
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Tenaga Kerja
|
116,5
|
119,4
|
120,3
|
120,2
|
121,9
|
122,4
|
127,8
|
|
·
Bekerja
|
108,2
|
111,3
|
113,0
|
112,8
|
114,6
|
114,8
|
120,8
|
|
·
Menganggur
|
8,3
|
8,1
|
7,3
|
7,4
|
7,2
|
7,6
|
7,0
|
|
B.
Pengangguran di Indonesia
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
Pengangguran (% dari total
tenaga kerja)
|
10,3
|
9,1
|
8,4
|
7,9
|
7,1
|
6,6
|
6,1
|
6,2
|
5,9
|
6,2
|
Pengangguran
Pria
(% dari total tenaga kerja pria) |
8,5
|
8,1
|
7,6
|
7,5
|
6,1
|
-
|
-
|
-
|
||
Pengangguran
Wanita
(% dari total tenaga kerja wanita) |
13,14
|
10,8
|
9,7
|
8,5
|
8,7
|
-
|
-
|
-
|
Tabel di atas ini
memperlihatkan angka pengangguran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Tabel tersebut menunjukkan penurunan yang terjadi secara perlahan dan
berkelanjutan, khususnya angka pengangguran wanita. Pengangguran wanita
berkurang secara drastis, bahkan mulai mendekati angka pengangguran pria.
Meskipun demikian, masalah persamaan gender, seperti di negara-negara lain,
masih menjadi isu penting di Indonesia. Meski sudah ada kemajuan dalam beberapa
sektor utama (seperti pendidikan dan kesehatan), wanita masih cenderung bekerja
di bidang informal (dua kali lebih banyak dari pria), mengerjakan pekerjaan
tingkat rendah dan dibayar lebih rendah daripada pria yang melakukan pekerjaan
yang sama.
BAB V
ANALISIS DATA
5.1 Analisa Kuantitatif
Penelitan ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif Populasinya
adalah seluruh tenaga kerja di Indonesia dan seluruh pengangguran di Indonesia.
Data yang diambil bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang diambil
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Dari sini kita tahu bahwa jumlah
pengangguran di Indonesia semakin menurun. Pada tahun 2010 jumlah pengangguran
di Indonesia mencapai 8,3 juta jiwa sedangkan pada tahun 2016 jumlah
pengangguran di Indonesia menurun menjadi hanya 7 juta jiwa.
Pada Tabel pengangguran di Indonesia memperlihatkan
angka pengangguran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tabel tersebut
menunjukkan penurunan yang terjadi secara perlahan dan berkelanjutan, khususnya
angka pengangguran wanita. Pengangguran wanita berkurang secara drastis, bahkan
mulai mendekati angka pengangguran pria. Meskipun demikian, masalah persamaan
gender, seperti di negara-negara lain, masih menjadi isu penting di Indonesia.
Meski sudah ada kemajuan dalam beberapa sektor utama (seperti pendidikan dan
kesehatan), wanita masih cenderung bekerja di bidang informal (dua kali lebih
banyak dari pria), mengerjakan pekerjaan tingkat rendah dan dibayar lebih
rendah daripada pria yang melakukan pekerjaan yang sama.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan
nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam sebuah aspek kehidupan secara utuh dan
terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi
ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan kekuatan nasional
dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
6.2 Saran
Demikianlah karya ilmiah ini yang berjudul “Ketahanan Nasional Republik Indonesia”
ini saya buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Saya juga menyadari, masih
ada banyak kekurangan di dalam penulisan karya ilmiah ini. Sehingga perlulah
bagi saya, dari para pembaca untuk memberikan saran yang membantu supaya karya
ilmiah ini mendekati lebih baik. Atas perhatian Anda semuanya, kami ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
·
Zubaidi,
H.Achmad,dkk.2002.PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Yogyakarta: Paradigma
·
Kaelan &
Zubaidi Achmad, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, Yogyakarta
· Latif, Yudi,
2010, Negara Paripurna, Historitas, Rationalitas, dan Aktualitas Pancasila,
Gramedia, Jakarta
No comments:
Post a Comment