Saturday, April 22, 2017

Karya Ilmiah Ketahanan Nasional Republik Indonesia

KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


Disusun Oleh:
Nama: Firda Daffa Utami
NPM: 52416855
Kelas: 1IA10


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Program Studi Pendidikan Pancasila


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017

KATA MUTIARA
1.      “Jika tindakan kita menginspirasi banyak orang maka lakukanlah sebanyak mungkin kebaikan dan belajarlah dengan lebih tekun karena kita adalah penerang dalam jalan impian mereka”
2.      “Kualitas keilmuan seseorang bukan dilihat dari tinggi dan banyaknya tittle pendidikannya, namun lihatlah pembawaannya, bagaimana ia berkata dan bertindak”
3.      “Mereka yang akan selalu dikenang didunia ini adalah mereka yang menjadi penerang dalam hidup, panutan dalam berkata, dan contoh dalam bertahta. Merekalah orang-orang dengan karakter terbaik”
4.      “Pendidikan adalah atap yang menaungi manusia dari badai kebodohan dinding yang melindunginya dari kehancuran dan tanah tempat berpijak yang menjadikannya tetap berdiri selamanya”
5.      “Pendidikan adalah proses belajar, dan belajar merupakan pengalaman. Dalam pengalaman hal yang paling sering terjadi adalah kegagalan yang akan membuat kita belajar mencapai kesuksesan”

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWY karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang “Ketahanan Nasional Republik Indonesia” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Pada kesempatan ini, saya selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Jumharijinis selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan juga kepada orang tua serta teman-teman yang telah membantu terselaikannya karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam materi maupun penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari berbagai pihak demi menyempurnakan karya ilmiah ini.
Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi penulis maupun bagi semua yang membaca karya ilmiah ini semoga bisa digunakan dengan semestinya. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 29 Maret 2017



Penulis

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .................................................................................................. ......... i
Kata Mutiara ....................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv
Daftar Tabel ........................................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Penegasan Mengenai Judul .................................................................................... 1
1.3 Alasan Pemilihan Judul .......................................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.5 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 5
2.1 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia ............................................................. 5
2.2 Landasan Ketahanan Nasional ............................................................................... 6
2.3 Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia .........   7
2.4 Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia ............................................................. 7
2.5 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia ...................................................................... 7
2.6 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional ......................................................... 8
2.7 Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional ....................................... 9
2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara ....................... 9
2.9 Beberapa Ancaman Ketahanan Dalam dan Luar Negeri ....................................... 20
BAB III METODE ANALISA ............................................................................... ......... 21
3.2 Dasar Pemilihan Objek .......................................................................................... 21
3.3 Data ........................................................................................................................ 21
3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data .......................................................................... 21
3.5 Metode Analisa ...................................................................................................... 22
4.1 Uraian Singkat ........................................................................................................ 23
4.2 Penyajian Tabel ...................................................................................................... 23
5.1 Analisis Kuantitatif ................................................................................................ 25
BAB VI PENUTUP .......................................................................................................... 26
6.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 26
6.2 Saran ....................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 27

DAFTAR TABEL
A.    Tenaga Kerja di Indonesia ........................................................................................... 23
B.     Pengangguran di Indonesia .......................................................................................... 23


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamika bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrase, kelangsungan hidup bangsa serta negara, dan perjuangan untuk mencapai tujuan nasional.
Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dimulai sejak manusia itu ada. Dengan adanya pendidikan, manusia akan memiliki bekal untuk membantu hidupnya dan membangun negaranya. Pendidikan bisa berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal. Manusia mendapatkan pendidikan formal dari suatu lembaga pembelajaran atau sekolah, sedangkan manusia mendapatkan pendidikan non formal dari kehidupan sehari-hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 Tahun 2003).
Dari sinilah peranan pendidikan khususnya non formal itu sangatlah pengaruh terhadap Pembentukan Pertahanan Nasional yang kuat dan solid. Dengan tujuan agar suatu bangsa tersebut tidak mudah terserang permasalahan seperti penyadapan Australia terhadap bangsa kita dan kuat terhadap serangan-serangan bangsa yang tidak suka dengan keberadaan Negara kita ini.

1.2  Penegasan Mengenai Judul
Dari uraian pada pendahuluan diatas, penyusun memutuskan menggunakan judul: KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA.

1.3  Alasan Pemilihan Judul
Adapun alasan penyusun menggunakan judul diatas sebagai judul penelitian adalah kesadaran terhadap Ketahanan Nasional Indonesia lewat sikap bela Negara memang dan harus perlu ditumbuhkan dikalangan masyarakat dalam suatu Negara. Hal ini dikarenakan untuk menumbuhkan jiwa memiliki (nasionalisme) kepada bangsa dan Negara serta siap sedia dalam memperjuangkan dan membela bangsa dari segala ancaman dan kerusakan baik dari dalam maupun dari luar. Terutama adalah generasi muda yang memiliki kelebihan yang luar biasa dalam diri mereka.

1.4  Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang ditanyakan dalam karya ilmiah ini adalah:
1.      Apa pengertian Ketahanan Nasional Indonesia?
2.      Apa itu Landasan Ketahanan Nasional?
3.      Bagaimana Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia?
4.      Apa saja asas-asas Ketahanan Nasional?
5.      Bagaimana sifat-sifat Ketahanan Nasional Indonesia?
6.      Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan nasional Indonesia?
7.      Bagaimana Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia?
8.      Apa saja yang mempengaruhi Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Bernegara?
9.      Bagaimana ancaman bagi Negara Indonesia?

1.5  Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar ketahanan dan kemampuan Negara Indonesia dalam mengatasi segala macam ancaman dan tantangan yang terjadi di Negara Indonesia sejak Indonesia merdeka hingga kini.

1.6  Sistematika Penulisan
Lembar Pengesahan
Kata Mutiara
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Penegasan Mengenai Judul
1.3 Alasan Pemilihan Judul
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.2  Landasan Ketahanan
2.3  Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
2.4  Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia
2.5  Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
2.6  Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
2.7  Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
2.8  Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
2.9  Beberapa Ancaman Ketahanan Dalam dan Luar Negeri
BAB III METODE ANALISA
3.1 Objek Analisis
3.2 Dasar Pemilihan Objek
3.3 Data
3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data
3.5 Metode Analisa
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA
4.1 Uraian Singkat
4.2 Penyajian Tabel
BAB V ANALISIS DATA
5.1 Analisa Kuantitatif
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Daftar Pustaka

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integrase, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek sosial kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Hankam. Dan juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi, Penduduk, dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional seluruh segi kehidupan bangsa dinamakan “Astra Gatra” yang terdiri dari “Panca Gatra” (sosial) dan “Tri Gatra” (alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya dalam perwujudan kesejahteraan dan keamanan.
Salah satu pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan alam seperti sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan energi yang terjadi saat ini dapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa yang akan datang. Dikatakan demikian karena hal tersebut akan dapat mengganggu jalannya pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada akhirnya nanti mengancam ketahanan nasional. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945, tujuan pembangunan Nasional adalah: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan.
Keamanan nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional meliputi keamanan individu, kebebasan, jiwa dan harta individu dan keluarganya; keamanan publik yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan pemerintahan Negara, pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan internal yang menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh peri-kehidupan rakyat, masyarakat, bangsa dan negara; pertahanan nasional yang meliputi pemeliharaan keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan keamanan vital national interest pada umumnya.
Pada masa akhir pemerintahan presiden Suharto pada Mei 1998 dimana stabilitas politik dan ekonomi di dalam negeri yang sempat terganggu yang di akibatkan antara lain karena kasus kelangkaan BBM (Bahan Bakar Minyak), mungkin dapat berulang kembali kepada masa pemerintahan SBY dengan diperlihatkan tanda-tanda berupa kecemasan para pelaku ekonomi akan prospek perekonomian Indonesia di masa yang akan datang akibat naiknya harga minyak dunia; kepastian penanganan kasus-kasus hukum; kondisi politik dan keamanan dalam Negara; sehingga mulai munculnya keraguan sebagian masyarakat terhadap kinerja lembaga-lembaga pemerintahan atau kemampuan pemerintahan “SBY” mengantisipasi kondisi yang ada ini.
Hal lain yang perlu juga mendapat perhatian dalam mewujudkan tujuan pembangunan Nasional adalah Lingkungan hidup, dalam era globalisasi dan pengalaman buruk yang terjadi seperti “efek rumah kaca” akibat pembakaran yang melepaskan karbon dioksida (C02) menipisnya lapisan ozon akibat gas CFC (clorifluorocarbon) yang terlepaskan ke udara, terlepasnya logam berat pada penambangan emas, dan ion-ion menyebabkan kita harus lebih sadar akan resiko yang membahayakan kelangsungan kehidupan di bumi ini. Lebih-lebih lagi, kecepatan berlangsunnya perubahan dalam penggunaan sumber daya meninggalkan sedikit waktu untuk mengantisipasi dan mencegah dampak yang tidak diharapkan.
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan meata, rohani, dan jasmani. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

2.2  Landasan Ketahanan Nasional
A.    Pancasila Landasan Idiil
B.     UUD 1945 Landasan Konstitusional
C.     Wawasan Nusantara

A.    Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia
Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.
B.     Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
A.    Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
B.     Asas Komprehensif atau Menyeluruh Terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
C.    Asas Kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

A.    Mandiri
Percaya kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri, keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian merupakan syarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam pekerjaan global.
B.     Dinamis
Ketahanan nasional dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strateginya. Hal ini sesuai dengan hakekat dan pengertian bahwa yang ada di dunia ini selalu berubah dan perubahan itu sendiri senantiasa berubah pula. Upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang baik.
C.    Wibawa
Keberhasilan pembinaan nasional secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Semakin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia, makin tinggi daya yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
D.    Konsultasi dan Kerjasama
Konsultasi dan kerjasama berarti tidak mengutamakan sifat konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih bersikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

2.6  Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
A.    Kedudukan Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
B.     Fungsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

2.7 Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
A.    Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
B.     Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
C.    Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau Negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
D.    Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
E.     Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal, dan politis.
F.     Hambatan dan Gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional

2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
·         Aspek Ilmiah (STATIS)
A.    Geografi
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan Negara Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai Negara kepulauan, maka karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolitik dan geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu Negara yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.
B.     Kekayaan Alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh Karena itu, diperlukan adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus di dasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan.
C.    Kependudukan
Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar sering dikatakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalua tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu ketahanan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah di atas.
·         Aspek Sosial (DINAMIS)
A.    Aspek Ideologi
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
i.        Ideologi Dunia
a.       Liberalisme (Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
b.      Komunisme (Class Theory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme, akan:
·         Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
·         Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
·         Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
·         Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
c.       Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
      ii.            Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
·         Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
·         Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
·         Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
·         Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
·         Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
·         Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain

B.     Aspek Politik
Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.
        i.            Dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
·         Struktur Politik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional
·         Proses Politik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
·         Budaya Politik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplin nasional.
·         Komunikasi Politik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
Luar Negeri.
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ’45.
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
C.     Aspek Ekonomi
·         Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
·         Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
·         Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ’45, Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata. Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
Ø  Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
Ø  Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
Ø  Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
Ø  Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa
Ø  Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
Ø  Pemerataan pembangunan
D.    Aspek Sosial Budaya
Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu
Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
Kebudayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. 
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
Ø  Religius
Ø  Kekeluargaan
Ø  Hidup seba selaras
Ø  Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
E.     Aspek Ketahanan Keamanan
Pertahanan Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
Ø  Struktur kekuatan
Ø  Tingkat kemampuan
Ø  Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
·         Ancaman
·         Misi
·         Kewilayahan
·         Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.
Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
·         Menegakkan HAM
·         Demokrasi
·         Penegakan hokum
·         Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
·         Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
·         Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
·         Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan
·         Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
·         Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
·         Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.
·         Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
·         Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
·         Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.
·         TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
·         Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.

Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia, begitu pula beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain.

BAB III
METODE ANALISIS

3.1 Objek Analisis
Objek analisis ini mengenai Ketahanan Nasional Republik Indonesia Dibidang Ekonomi yang membahas tentang tingkat pengangguran di Indonesia.

3.2 Dasar Pemilihan Objek
Objek analisis ini akan membahas tentang tingkat Pengangguran di Indonesia, karena kondisi Pengangguran di Indonesia ini sangat sangat memprihatinkan. Pengangguran terjadi bukan hanya kepada orang-orang yang tidak mempunyai gelar pendidikan, tetapi orang yang berpendidikan pun bisa menjadi pengangguran karena lapangan pekerjaan yang sedikit di Indonesia ini.

3.3 Data
Data dalam analisis ini adalah dimana suatu sumber badan pusat statistik (BPS) menjelaskan bahwa angka Pengangguran di Indonesia ini pada tahun 2010 mencapai 8,3 juta jiwa. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2016 lalu angka pengangguran di Indonesia terus menurun hingga mencapai 7 juta jiwa.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data
1.       Teknik Pengumpul Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data analisis adalah teknik langsung, artinya peneliti mengumpulkan data melalui data badan pusat statistik.
2.       Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan adalah situs badan pusat statistik. Selain itu Internet juga salah satu alat pengumpul data tersebut, sehingga menjadi laporan hasil penelitian.

3.5 Metode Analisis
Analisis ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka.

BAB IV
4.1 Uraian Singkat
Penelitan ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif Populasinya adalah seluruh tenaga kerja di Indonesia dan seluruh pengangguran di Indonesia. Data yang diambil bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang diambil dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Dari sini kita tahu bahwa jumlah pengangguran di Indonesia semakin menurun. Pada tahun 2010 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,3 juta jiwa sedangkan pada tahun 2016 jumlah pengangguran di Indonesia menurun menjadi hanya 7 juta jiwa.

a.      Penyajian Table
A.    Tenaga Kerja Indonesia
Dalam juta
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Tenaga Kerja
116,5
119,4
120,3
120,2
121,9
122,4
127,8
·         Bekerja
108,2
111,3
113,0
112,8
114,6
114,8
120,8
·         Menganggur
8,3
8,1
7,3
7,4
7,2
7,6
7,0

B.     Pengangguran di Indonesia

2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Pengangguran (% dari total tenaga kerja)
10,3
9,1
8,4
7,9
7,1
6,6
6,1
6,2
5,9
6,2
Pengangguran Pria
(% dari total tenaga kerja
pria)
8,5
8,1
7,6
7,5
6,1
-
-
-


Pengangguran Wanita
(% dari total tenaga kerja
wanita)
13,14
10,8
9,7
8,5
8,7
-
-
-



Tabel di atas ini memperlihatkan angka pengangguran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tabel tersebut menunjukkan penurunan yang terjadi secara perlahan dan berkelanjutan, khususnya angka pengangguran wanita. Pengangguran wanita berkurang secara drastis, bahkan mulai mendekati angka pengangguran pria. Meskipun demikian, masalah persamaan gender, seperti di negara-negara lain, masih menjadi isu penting di Indonesia. Meski sudah ada kemajuan dalam beberapa sektor utama (seperti pendidikan dan kesehatan), wanita masih cenderung bekerja di bidang informal (dua kali lebih banyak dari pria), mengerjakan pekerjaan tingkat rendah dan dibayar lebih rendah daripada pria yang melakukan pekerjaan yang sama.

BAB V
ANALISIS DATA 
5.1 Analisa Kuantitatif
Penelitan ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif Populasinya adalah seluruh tenaga kerja di Indonesia dan seluruh pengangguran di Indonesia. Data yang diambil bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang diambil dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Dari sini kita tahu bahwa jumlah pengangguran di Indonesia semakin menurun. Pada tahun 2010 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,3 juta jiwa sedangkan pada tahun 2016 jumlah pengangguran di Indonesia menurun menjadi hanya 7 juta jiwa.
Pada Tabel pengangguran di Indonesia memperlihatkan angka pengangguran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tabel tersebut menunjukkan penurunan yang terjadi secara perlahan dan berkelanjutan, khususnya angka pengangguran wanita. Pengangguran wanita berkurang secara drastis, bahkan mulai mendekati angka pengangguran pria. Meskipun demikian, masalah persamaan gender, seperti di negara-negara lain, masih menjadi isu penting di Indonesia. Meski sudah ada kemajuan dalam beberapa sektor utama (seperti pendidikan dan kesehatan), wanita masih cenderung bekerja di bidang informal (dua kali lebih banyak dari pria), mengerjakan pekerjaan tingkat rendah dan dibayar lebih rendah daripada pria yang melakukan pekerjaan yang sama.

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam sebuah aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

6.2 Saran
Demikianlah karya ilmiah ini yang berjudul “Ketahanan Nasional Republik Indonesia” ini saya buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Saya juga menyadari, masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan karya ilmiah ini. Sehingga perlulah bagi saya, dari para pembaca untuk memberikan saran yang membantu supaya karya ilmiah ini mendekati lebih baik. Atas perhatian Anda semuanya, kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
·         Zubaidi, H.Achmad,dkk.2002.PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Yogyakarta: Paradigma
·         Kaelan & Zubaidi Achmad, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, Yogyakarta
·      Latif, Yudi, 2010, Negara Paripurna, Historitas, Rationalitas, dan Aktualitas Pancasila, Gramedia, Jakarta

No comments:

Post a Comment

Tugas Jurnal

Text Analytic Tools for Semantic Similarity (Alat Analisis Teks untuk Kesamaan Semantik) Kelompok 23: Firda Daffa Utami (52416855...